Jumat, 04 Maret 2011

Sikap Kedewasaan


Yang lebih mencerminkan kedewasaan seseorang adalah sikap. Jadi sikap kita mewarnai cara berpikir dan tindakan kita dalam menghadapi hidup ini. Kedewasaan dapat diukur dengan berapa matangnya sikap kita ini dalam menghadapi hidup.

Sudah tentu kedewasaan sangat dipengaruhi oleh :
Pengalaman hidup, jadi orang yang mau belajar dari hidup ini, dari apa yang dialaminya akan lebih mudah dewasa.

Tempaan hidup, kesusahan, penderitaan. Hal ini akan sangat mempercepat atau mematangkan seseorang menjadi lebih dewasa. Kedewasaan bertunas dari jiwa yang telah mengalami tempaan.

. Kita bisa memetik beberapa pelajaran atau ciri kedewasaan seseorang yaitu:

Orang yang dewasa ialah orang yang menghadapi tantangan hidup dan tidak lari dan menghindarinya. 

Orang yang dewasa adalah orang yang tidak cepat menyalahkan orang lain termasuk Tuhan atas kemalangan yang dideritanya. Kemalangan atau penderitaan menjadi ukuran yang sangat baik untuk menilai kedewasaan kita. Kalau kita semuanya cukup, tidak ada masalah, kita hidup dalam kemakmuran, sukar untuk mengukur kedewasaan kita. Yusuf tidak menyalahkan ALLAH sewaktu dia menderita dan setelah bebas dari penjara ia pun tidak menyalahkan saudara-saudaranya.

Orang yang dewasa adalah orang yang tabah dan sabar karena tahu bahwa ALLAH mengatur segalanya untuk kebaikan dan melihat semua permasalahan hidupnya dari kaca mata Tuhan bahwa Tuhan mempunyai rencana dan bahwa dia adalah bagian kecil dari rencana ALLAH yang besar. Nah, itulah tanda orang yang dewasa, sabar dan tabah.

Orang yang dewasa ialah orang yang mampu membebaskan diri dari kepahitan hidup ini. Dengan kata lain orang yang dewasa tidak menyimpan dendam dan tidak mengingat-ingat kekurangan orang.  Kalau orang terus memelihara kepahitan hidup dia tidak mungkin dewasa, karena kepahitan itu akan mewarnai sikapnya dalam mengambil tindakan atau dalam mengeluarkan reaksi sehingga sikapnya itu akan sangat mengotori apa yang dia lakukan.

Orang yang dewasa adalah orang yang tidak menempatkan diri di posisi Tuhan. Dia tidak menganggap dirinya tahu segala hal dan sadar bahwa dia tidak mempunyai hak untuk berbuat semaunya. Jadi orang yang dewasa orang yang tahu batasnya, tahu dirinya. Orang yang juga mengerti batas antara benar dan tidak benar, kehendak Tuhan dan dosa, sehingga dia tidak memasuki daerah yang berdosa yang Tuhan larang.

Orang yang dewasa ialah orang yang melihat fakta apa adanya. Orang yang dewasa adalah orang yang memikul tanggung jawab atas tindakannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar